Tutup buku adalah aktivitas yang sering dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu. Ada yang melakukannya setiap sebulan sekali, tiga bulan sekali, semester, dan setiap tahun. Pada tahap ini, departemen keuangan atau finance akan membuat laporan berdasarkan apa yang sudah terjadi.
Sayangnya pembuatan laporan tutup buku akhir tahun ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Karena jika sampai melakukan kesalahan, berbagai masalah termasuk kerugian bisa terjadi. Umumnya ada aplikasi tambahan yang dipakai perusahan untuk mempersingkat prosesnya.
Apa Itu Tutup Buku?
Tutup buku merupakan istilah dalam dunia akuntansi yang bertujuan untuk melakukan cut off pada berbagai jenis transaksi. Biasanya proses pemotongan transaksi ini dilakukan pada saat akhir bulan atau pada saat akhir tahun belanja.
Jadi perusahaan akan melakukan proses tutup buku untuk mengetahui apakah berbagai hal yang sudah dilakukan mendapatkan profit atau tidak. Karena dari berbagai jenis transaksi ini bisa diketahui apakah terjadi laba atau yang terjadi justru sebaliknya.
Proses pembuatan laporan tutup buku akhir bulan atau tahun ini dilakukan secara rutin oleh mereka yang berada di bagian finance. Berdasarkan hasil tutup buku ini maka bisa terlihat dengan jelas bagaimana status keuangan yang dimiliki oleh perusahaan.
Apabila status keuangan yang dimiliki oleh perusahaan cukup baik, berarti harus ditingkatkan. Sebaliknya apabila hasilnya kurang sesuai berarti harus dilakukan evaluasi agar laba atau keuntungan yang didapatkan bisa meningkat.
Pentingnya Laporan Tutup Buku
Proses cut off yang dilakukan oleh finance ketika akhir tahun atau akhir periode sangat penting untuk dilakukan. Biasanya proses pemisahan ini akan dimanfaatkan karena untuk mengetahui beberapa komponen penting dari perusahaan di bawah ini.
1. Capaian Target
Dengan melakukan proses cut off maka bisa dilihat apakah targetnya sudah tercapai atau tidak. Biasanya target ini berhubungan dengan omzet ataupun keuntungan yang sudah ditentukan oleh perusahaan sejak awal.
Dari budgeting tertentu maka perusahaan harus mendapatkan keuntungan. Apabila nilai keuntungan sudah sesuai dengan target maka apa yang sudah dilakukan selama ini baik mulai dari tim produksi sampai tim marketing berjalan dengan baik.
Sebaliknya pada tahap cut off ataupun tutup buku ini justru terjadi kemunduran, berarti ada hal yang harus dievaluasi. Itulah kenapa pada tahap akhir ini selalu diadakan evaluasi secara berkelanjutan untuk pembuatan target pada tahun selanjutnya.
Itulah kenapa memahami contoh laporan tutup buku akhir tahun atau contoh laporan tutup buku akhir bulan harus dilakukan dengan cermat.
2. Mendapatkan Angka Kekayaan
Akan terlihat bagaimana angka kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Karena dari omset yang nantinya diterima akan terlihat juga kira-kira berapa keuntungan yang didapatkan setelah dipotong dengan biaya operasional.
Apabila angka kekayaan meningkat dari waktu ke waktu maka perusahaan memang sedang mengalami peningkatan. Sebaliknya apabila tidak ada peningkatan sama sekali berarti sedang mengalami keterpurukan.
3. Kalkulasi Kemampuan Perusahaan
Kemampuan perusahaan juga bisa ditentukan secara langsung melalui laporan tutup buku. Biasanya ini akan memperkenalkan apakah perusahaan mampu menjalankan operasional atau menjalankan kewajibannya seperti pembayaran utang.
Apabila performa finansial dari perusahaan cukup tinggi maka mereka bisa dengan mudah melakukan pembayaran utang. Selain itu, berbagai kebutuhan lainnya juga mudah dicukupi termasuk budgeting untuk setiap departemen.
4. Pembagian Dividen
Apabila mendapatkan keuntungan yang sudah sesuai tahap selanjutnya adalah dengan pembagian dividen. Apalagi suatu perusahaan sudah memiliki pemegang saham dalam jumlah yang banyak, keuntungan harus dibagi secara merata.
Itulah kenapa pada saat akhir tutup buku harus dihitung dengan cermat kira-kira berapa keuntungan yang didapatkan. Keuntungan ini akan dibagi secara merata Sesuai dengan kesepakatan sehingga seluruh pemegang saham akan mendapatkan keuntungan.
Sebaliknya apabila mengalami kerugian berarti seluruh pemegang saham juga akan ikut menanggungnya. Intinya kinerja dari perusahaan benar-benar harus dikenjot agar semuanya berjalan dengan baik.

Langkah Melakukan Tutup Buku
Ada cara membuat laporan tutup buku yang tepat dan akurat. Langkah ini harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik. Dengan begitu, laporan keuangan bisa didapatkan dengan mudah.
1. Membuat Jadwal
Biasanya sebelum melakukan proses foto buku harus ada pembuatan jadwal terlebih dahulu. Ini sangat penting untuk dilakukan karena dalam pembuatan jadwal dibutuhkan durasi waktu yang cukup lama.
Apalagi perusahaan ini cukup besar dan memiliki banyak sekali cabang. Berarti ada banyak hal yang harus dipersiapkan agar saat proses tutup buku dilakukan berbagai hal sudah dihitung atau diakumulasi secara cermat.
2. Rekam Penjualan
Berbagai transaksi yang berhubungan dengan penjualan akan direkam dengan baik. Ini akan memperlihatkan seberapa besar omset yang nantinya didapatkan oleh perusahaan atau penghasilan kotornya.
Nantinya omset ini juga akan dikurangi dengan biaya operasional atau pengeluaran. Barulah bisa didapatkan keuntungan yang dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.
3. Mendata Pengeluaran
Berbagai hal yang berhubungan dengan pengeluaran termasuk operasional dari masing-masing departemen juga harus dihitung. Jadi semuanya bisa terdaftar dengan sangat jelas serta lebih memudahkan finance untuk melihat kemampuan dari perusahaan.
4. Meninjau Aset dan Kewajiban
Proses peninjauan aset dan juga kewajiban seperti utang juga harus dilakukan dengan baik. Jadi tidak akan ada beberapa kewajiban yang mampir atau terlupakan begitu saja karena tidak tertata dengan sangat baik.
Karena berbagai jenis aset tetap kewajiban ini akan menunjukkan kemampuan dari perusahaan secara menyeluruh. Apabila tidak dihitung dengan cermat maka akan sulit untuk menentukan apakah perusahaan sudah berjalan atau memiliki kemampuan yang tepat atau tidak.
5. Menghitung Persediaan
Menghitung berbagai persediaan khususnya yang berhubungan dengan barang yang nantinya akan dijual. Ini bisa memperlihatkan kenapa terjadinya penurunan atau peningkatan dari omset yang nantinya sudah ditentukan.
Apabila persediaan semakin sedikit maka kemungkinan besar omset juga akan mengalami kenaikan. Apabila yang terjadi sebaliknya bisa saja target yang sudah ditentukan tidak sesuai.
6. Membuat Laporan Keuangan
Setelah berbagai hal yang disebutkan di atas sudah dicatat ataupun dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah dengan membuat laporan keuangan. Dari sinilah akan diketahui apakah suatu perusahaan memiliki performa yang cukup baik atau tidak.
Apabila memiliki performa yang sangat baik maka bisa terus ditingkatkan untuk tahun selanjutnya. Sebaliknya apabila tidak memiliki performa yang sesuai berarti harus dievaluasi dan diperbaiki mana saja yang salah.
Membuat Laporan Tutup Buku Lebih Akurat dan Cepat dengan Software
Membuat contoh laporan tutup buku bisa dilakukan dengan lebih akurat serta cepat apabila memanfaatkan software. Karena kinerja yang nantinya dilakukan tidak berjalan secara manual.
Artinya kinerja bisa berjalan dengan baik asalkan seluruh Informasi transaksi dimasukkan ke dalam software. Jadi, software akan melakukan proses pengolahan sehingga begitu akhir tahun atau berakhir periode bisa langsung dibuatkan laporan yang sesuai.
Keuntungan menggunakan laporan tutup buku akhir tahun yang memanfaatkan software seperti Mofin adalah kecepatan serta akurasi yang cukup tinggi. Jadi, peluang untuk melakukan kesalahan yang sangat kecil.
Ada cukup banyak aplikasi atau platform yang bisa digunakan untuk membuat laporan tutup buku atau jenis laporan keuangan lainnya. Dengan menggunakan aplikasi Mofin, data yang dibutuhkan bisa langsung ditarik dengan lebih mudah dan cepat.
Artinya tidak perlu lagi mengumpulkan data secara manual dan melakukan pengolahan terlebih dahulu. Semuanya bisa dilakukan secara instan dan hanya perlu beberapa menit saja untuk mendapatkan laporan tutup buku yang akurat dan cepat.