Top Down vs Bottom Up Budgeting: Mana yang Lebih Cocok Dengan Bisnis Anda?

Top Down vs Bottom Up Budgeting Mana yang Lebih Cocok Dengan Bisnis Anda

Budgeting merupakan pembuatan estimasi penggunaan dana yang bertujuaan untuk operasional dan biasa dilakukan oleh individu atau suatu lembaga perusahaan. Khusus pada perusahaan biasanya akan memilih antara top down vs bottom up budgeting.

Proses budgeting ini sangat penting dilakukan untuk bisa memaksimalkan sumber daya yang dimiliki. Selain itu, proses pembuatan estimasi ini juga bisa digunakan untuk memprediksi adanya keuntungan bagi perusahaan di masa depan.

Manfaat Membuat Budget

Membuat budgeting untuk perusahaan atau untuk diri sendiri memiliki cukup banyak manfaat. Berikut beberapa manfaat secara umum yang bisa dimaksimalkan.

1.  Meningkatkan Efisiensi

Membuat budget untuk keperluan perusahaan akan memudahkan organisasi untuk bisa membuat anggaran yang jauh lebih efisien. Karena sebelum semuanya diimplementasikan, selalu ada budgeting yang nantinya akan dilakukan dengan baik.

Jadi, sebuah perusahaan akan tahu apa saja yang bisa dilakukan dan apa saja yang tidak. Mereka juga bisa menggunakan semua dana yang dimiliki untuk hal-hal yang memang memberikan hasil sangat besar sesuai dengan kebutuhan.

Apabila ada anggaran yang mungkin tidak sesuai, bisa dengan mudah untuk disesuaikan atau dialihkan ke departemen yang lain. Jika tidak, efisiensi yang dimiliki oleh perusahaan tidak akan bisa berjalan dengan baik.

2.  Merencanakan Keuntungan

Budgeting dilakukan tidak hanya untuk perkara menggunakan uang sesuai dengan kebutuhan saja. Namun, juga memprediksi adanya keuntungan yang akan didapatkan di masa depan. Misal keuntungan yang didapatkan sekitar berapa persen dari budget yang nantinya digelontorkan.

Karena mau bagaimana pun akan sangat sulit bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan jika mereka tidak tahu apa saja yang harus dilakukan. Karena pada dasarnya hal ini sangat penting meski hanya dalam bentuk rencana.

Jika perusahaan tidak bisa melakukan budgeting dengan baik dan memiliki rencana yang lebih matang, peluang untuk dapat keuntungannya akan kecil. Jadi, tidak ada salahnya untuk membuat budgeting atau anggaran dengan tepat dan memprediksi keuntungan yang nantinya didapatkan.

3.  Management Bisnis yang Baik

Manajemen bisnis yang baik akan berdampak pada tingginya keuntungan dan produktivitas pada pekerja yang naik di dalamnya. Ini hanya bisa dicapai jika manajemen mampu melakukan pengaturan dengan sempurna termasuk di dalamnya ada urusan keuangan.

Urusan keuangan ini harus berjalan dengan sempurna agar berbagai jenis proses bisa berjalan tanpa hambatan. Budgeting harus dilakukan dengan benar supaya tidak ada masalah seperti dana yang kurang sampai tidak bisa menghasilkan keuntungan.

Budgeting adalah salah salah satu kunci yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Selama bagian ini sudah berjalan dengan lancar, tidak akan ada masalah atau hambatan lagi di kemudian hari. Bahkan, perusahaan masih bisa melakukan efisiensi jika memang diperlukan.

Top Down vs Bottom Up Budgeting

Apa Itu Top Down Budgeting

Top down budgeting adalah prosedur pengajuan budget yang dilakukan oleh atasan atau manajer secara langsung ke pegawai yang lain. Jadi, sejak awal mereka sudah mendapatkan dana dengan besaran tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing departemen.

Setelah itu barulah para pegawai akan melakukan pengecekan dan penyesuaian. Apabila sudah setuju bisa langsung dibawa ke departemen keuangan.

Cara Membuat Top Down Budgeting

●   Manager akan membuat budget sesuai kebutuhan departemen.

●   Data diajukan ke pegawai untuk mendapatkan persetujuan atau revisi.

●   Jika sudah bisa langsung dibawa ke finance.

●   Apabila persetujuan sudah terbit, dana akan diberikan untuk menjalan tugas yang sudah direncanakan.

Apa Itu Bottom Up Budgeting

Bottom up budgeting dilakukan oleh pegawai ke pihak atasan atau manager. Nantinya manager akan memeriksa dan memberikan persetujuan. Apabila sudah setuju, selanjutnya akan dibawa ke departemen keuangan.

Cara Membuat Bottom Down Budgeting

●   Para pegawai akan membuat budgeting sesuai kebutuhan yang dimiliki departemen.

●   Budgeting diajukan approval ke atasan agar diperiksa.

●   Akan ada penyesuaian dan lainnya sebelum disetujui.

●   Setelah mendapatkan persetujuan selanjutnya langsung diajukan ke pihak keuangan.

●   Biasanya akan ada pengecekan lagi atau diajukan ke atasan lebih tinggi.

●   Jika sudah setuju, semuanya bisa dilakukan pencairan dana atau pembelian sesuatu untuk digunakan sesuai kebutuhan.

Top Down Vs Bottom Up Budgeting

Antara top down budgeting dan bottom up budgeting, kira-kira mana yang lebih baik dari keduanya? Sebenarnya sangat sulit untuk membuat kesimpulan. Karena masing-masing memiliki kelebihan dan juga kekurangannya sendiri. Berikut adalah penjelasan kelebihan dan kekurangan dari top down budgeting dan bottom up budgeting method:

1.  Kecepatan

Dari segi kecepatan persetujuan atau sejenisnya, top down memang jauh lebih cepat untuk dilakukan. Karena pada cara ini atasan atau manager di departemen lah yang nantinya akan mengajukan dana atau budget lalu dilempar dahulu ke bawahan.

Selanjutnya, karyawan akan berusaha menyesuaikan semua hal berdasarkan budget yang sudah diberikan. Artinya jika sudah sesuai atau lebih banyak, berbagai aktivitas yang sudah direncanakan bisa berjalan jauh lebih cepat.

Jika dari bawah ke atas atau bottom up, kemungkinan besar akan tersangkut pada manager atau kepala departemen. Apalagi kepala departemen bisa saja menangani banyak hal. Jadi, kemungkinan untuk dilakukan pengecekan yang cepat akan sulit terjadi.

Kalau pun sudah dilakukan pengecekan, kemungkinan untuk mendapatkan persetujuan bisa saja cepat atau justru masih ada yang harus diperbaiki lagi. Namun, cara ini cukup direkomendasikan agar orang yang memikirkan budget lebih banyak jumlahnya..

2.  Ketepatan

Ketepatan dalam pembuatan budget harus benar-benar diperhatikan. Jika yang membuat manajer masih bisa terjadi kemungkinan kesalahan atau ketidaktahuan atas hal-hal yang perlu diperhitungkan dananya.. Sebaliknya, jika yang membuat pegawai yang lain mungkin akan lebih detail sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki saat ini meskipun tetap saja ada kemungkinan perbaikan data.

Tetapi kembali lagi semuanya tetap membutuhkan yang namanya proses verifikasi terlebih dahulu. Dengan begitu baik atasan atau pegawai bisa saling melakukan koreksi. Jadi, kemungkinan untuk mengalami kesalahan sangat kecil.

Sehingga menggunakan top down atau bottom up pun tidak ada masalah sama sekali. Karena sebelum ada persetujuan selalu ada proses filterisasi dahulu. Jadi, akan lebih mudah untuk melihat budgeting yang salah.

3.  Kemudahan dalam Pengaturan

Pengaturan mungkin akan berbeda antara top down atau bottom up, jadi tidak ada salahnya untuk memahami keduanya. Namun, selama menggunakan aplikasi tambahan untuk mengajukan budgeting, biasanya pengaturan tidak akan ada hambatan.

Aplikasi Budgeting Terbaik

Proses budgeting baik itu top down bottom up budgeting kadang tidak bisa berjalan dengan baik tanpa adanya proses yang jelas. Itulah kenapa biasanya dianjurkan untuk menggunakan platform management budget seperti Mofin.

Dengan menggunakan platform ini, proses untuk mengajukan budget baik dari bawah ke atas atau sebaliknya bisa berjalan dengan lebih mudah. Alurnya juga sangat jelas sehingga persetujuan bisa dilakukan kapan pun sehingga dana bisa segera digunakan sesuai kebutuhan perusahaan.

Selain itu, seluruh catatan budget yang sudah diajukan dari atas ke bawah atau bawah ke atas juga terdata dengan lengkap. Jadi, jika di kemudian hari dibutuhkan untuk keperluan audit masih bisa diambil datanya dengan akurat.

Menggunakan Mofin akan memudahkan perusahaan dalam pengelolaan dana dan juge budgeting. Jadi, benar-benar sangat direkomendasikan untuk perusahaan kecil atau besar yang ingin dapat data akurat dengan cepat.

Mofin by DIGITS

Message us through this form; email; or chat, we will answer your inquiries within 24 hours on business days.